PEMANFAATAN CITRA IKONOS UNTUK IDENTIFIKASI OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
PEMANFAATAN CITRA
IKONOS
UNTUK IDENTIFIKASI
OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
WIJI LESTARI
Abstrak.
Citra Ikonos adalah citra satelit yang memiliki resolusi spasial tinggi dengan
ketelitian piksel satu meter untuk pankromatik dan empat meter untuk multispektral. Spesifkasi ini
memberikan citra ikonos kemampuan merekam obyek sebesar satu meter. Oleh karena
itu penggunaan citra Ikonos untuk mengidentifikasi obyek Pajak Bumi dan
bangunan (PBB) sangat dimungkinkan.Untuk mengetahui
kemampuan citra Ikonos dalam identifikasi objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketelitian
interpretasi citra Ikonos untuk identifikasi objek PBB, memetakan obyek PBB
berdasarkan hasil interpretasi citra Ikonos, dan mengevaluasi Peta Blok dari
hasil survey lapangan menggunakan peta hasil interpretasi citra Ikonos.Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif geografi.Pengumpulan data dilakukan melalui
interpretasi citra Ikonos, uji lapangan, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data yang dilakukan adalah analisis tingkat interpretasi citra, analisis peta,
dan analisis overlay. Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa tingkat interpretasi citra Ikonos untuk identifikasi obyek PBB adalah
89,54% dan kesalahan komisi adalah 10,46%. Hasil evaluasi peta Blok menggunakan
hasil intrepretasi citra Ikonos terdapat 269 obyek pajak belum terdaftar dalam
peta Blok PBB.Dapat disimpulkan bahwa citra Ikonos dapat digunakan sebagai
sumber data utama untuk identifikasi objek
Key words
:citra ikonos, interpretasi citra, identifikasi obyek, penginderaan jauh, obyek
Pajak Bumi dan Bangunan.
Pengantar
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang
diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah
atau gejala yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990: 5).
Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari
jarak jauh dengan menggunakan sensor buatan.Sensor merekam tenaga yang dipantulkan
atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi.Setelah diproses, rekaman tenaga
ini membuahkan data penginderaan jauh.Dengan melakukan analisis terhadap data
yang terkumpul ini dapat diperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala
yang dikaji.
Citra penginderaan jauh merupakan gambaran yang menyerupai
wujud asli dari objek yang direkam.Identifikasi objek di lapangan melalui citra
dapat dilakukan dengan intepretasi atau penafsiran citra penginderaan jauh,
agar dapat menilai arti pentingnya objek tersebut (Purwadhi, 2001: 22).Kualitas
objek yang terekam pada citra bergantung pada resolusi citra tersebut.Menurut
Purwadhi (2001: 18-19), resolusi adalah parameter limit atau daya pisah objek
yang masih dapat dibedakan.
Ikonos
adalah satelit milik Space Imaging (USA) yang diluncurkan bulan September 1999
dan menyediakan data untuk tujuan komersial pada awal 2000.Ikonos adalah
satelit dengan resolusi spasial tinggi yang merekam data multispektral 4 kanal
pada resolusi 4 m dan sebuah kanal pankromatik dengan resolusi satu meter.Ini
berarti Ikonos merupakan satelit komersial pertama yang dapat membuat image beresolusi tinggi (Rovicky, 2006:
1). Spesifikasi ini memberikan kemampuan Citra Ikonos untuk dapat merekam obyek
lebih detai dibandingkan dengan citra lain yang memiliki resolusi spasial yang
lebih rendah.Karakteristik satelit ikonos diperlihatkan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Satelit Ikonos
Elemen
|
Keterangan
|
Launch Date
|
24 September 1999
Vandenberg Air Force Base, California
|
Operational Life
|
Over 7 Years
|
Orbit
|
98.1 degree, sun
synchronous
|
Speed on Orbit
|
7.5 kilometers (4.7
miles) per second
|
Speed Over the Ground
|
6.8 kilometers (4.2
miles) per second
|
Number of Revolutions Around the Earth
|
14.7 every 24 hours
|
Orbit Time Around the Earth
|
98 minutes
|
Altitude
|
681 kilometers (423
miles)
|
Resolution
|
Nadir: 0.82 meters (2.7 feet) panchromatic 3.2 meters
(10.5 feet) multispectral 26°
Off-Nadir 1.0 meter (3.3 feet) panchromatic 4.0 meters (13.1 feet)
multispectral
|
Image Swath
|
11.3 kilometers (7.0
miles) at nadir
13.8 kilometers (8.6
miles at 26° off-nadir)
|
Equator Crossing Time
|
Nominally 10:30 a.m.
solar time
|
Revisit Time
|
Approximately 3 days
at 1-meter resolution, 40° latitude
|
Dynamic Range
|
11-bits per pixel
|
Image Bands
|
Panchromatic, blue,
green, red, near infrared
|
Sumber: Space Imaging (2003: 1)
Saat ini, Direktorat Jendral (Dirjen) Pajak telah memiliki citra
satelit dari sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu citra Ikonos.Citra Ikonos
memiliki resolusi spasial tinggi dengan ketelitian piksel 1 meter untuk
pankromatik dan 4 meter untuk multispektral.Resolusi spasial yang tinggi
tersebut memberikan kemampuan Citra Ikonos untuk mendeteksi obyek sebesar 1
meter.Kelebihan lainnya, Citra Ikonos dapat memberikan informasi yang aktual
sesuai dengan kondisi lapangan pada saat perekaman data. Dengan kelebihan
tersebut, dimungkinkan dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan terkini
mengenai kondisi wilayah yang akan didata sebagai obyek pajak beserta
distribusi spasialnya. Beberapa informasi yang dapat diperoleh untuk pendataan
dan penilaian PBB antara lain jenis dan fungsi lahan, ukuran, letak objek pada
kelas tanah, jumlah obyek pajak, dan sebagainya.
Saat ini, identifikasi obyek pajak untuk pendataan pajak di Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Kota Surakarta Kota masih menggunakan metode konvensional
yaitu identifikasi langsung di lapangan. Menurut petugas pajak, identifikasi dilakukan oleh pihak ketiga (outsourcing) dan kelurahan serta diawasi
oleh pihak KPP. Hasil identifikasi tersebut kemudian divalidasi oleh petugas
KPP. Setelah proses validasi, KPP mengeluarkan Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT) yang akan diserahkan oleh subyek pajak melalui kantor kelurahan.
Identifikasi tidak dilakukan tiap tahun, tetapi dilihat dari potensi suatu
wilayah atau suatu wilayah tersebut sudah lama tidak dilakukan pemelirahaan
data. Pemeliharaan data meliputi perubahan nama pemilik, alamat, luas tanah dan
letak tanah, data tersebut disimpan dalam Smart
Map PBB.Cara identifikasi tersebut melibatkan banyak sumberdaya manusia.
Selain itu, memerlukan dana yang cukup besar dan waktu yang lama, apalagi jika
wilayah yang didata luas dan memiliki perkembangan fisik yang cepat, sehingga
banyak obyek data baru yang harus diidentifikasi.
Penelitian ini ingin menampilkan sebuah metode untuk identifikasi
obyek PBB menggunakan interpretasi Citra Ikonos.Interpretasi atau penafsiran
citra penginderaan jauh merupakan kegiatan mengeksplorasi informasi dari citra
dengan maksud untuk mengidentifikasiobyek yang tergambar pada citra (Purwadhi,
2001: 25). Data interpretasi citra dapat
digunakan apabila memenuhi syarat uji ketelitian interpretasi. Uji ketelitian
interpretasi citra dapat dilakukan dengan berbagai cara.Uji ketelitian dalam
penelitian ini menggunakan tabel perhitungan matrik konfusi.Tabel perhitungan
matrik konfusi merupakan derivasi dari penjumlahan omisi, komisi, dan
keseluruhan ketelitian pemetaan(Short, 1982: 12).Omisi adalah jumlah kesalahan
interpretasi dari objek X dibagi jumlah seluruh objek yang diinterpretasi.
Komisi adalah jumlah objek lain yang diinterpretasikan sebagai objek X dibagi
jumlah seluruh objek yang diinterpretasi, sedangkan ketelitian pemetaan adalah
jumlah objek X yang diinterpretasi benar dibagi jumlah objek X yang
diinterpretasi benar ditambah jumlah omisi dan komisi.Ketelitian pemetaan
dihitung tiap klasifikasi objek.Keseluruhan ketelitian pemetaan dihitung dengan
menjumlahkan objek X yang diinterpretasi benar dari semua klasifikasi objek
dibagi dengan jumlah seluruh sampel objek. Data interpretasi citra telah
memenuhi syarat apabila tingkat ketelitian interpretasi>
84%, sedangkan kesalahan komisi <20% (Sutanto 1994, 116)
Hasil interpretasiCitra Ikonos digunakan untuk memetakan obyek PBB.
Pemetaan obyek PBB berdasarkan interpretasi Citra Ikonos digunakan untuk mengevaluasi peta Blok dari
KPP.Peta Blok adalah peta yang dibuat oleh KPP yang berisi informasi tentang obyek
pajak dalam areal
pengelompokan bidang tanah terkecil yang digunakan sebagai petunjuk lokasi
objek pajak yang unik dan permanen.Informasi obyek dalam Peta Blok diperoleh
memalui survei lapangan. Evaluasi Peta Blok berdasarkan interpretasi Citra
Ikonos menggunakan analisis overlay.
Analisis overlay adalah membandingkan
minimal dua layer peta dalam proyeksi
dan koordinat yang sama tetapi memiliki kandungan informasi yang berbeda. Dari perbedaan ini dicari perpotongan atau
kombinasi dari obyek hasil overlay.Pada
penelitian ini, perbedaan informasi yang diambil adalah informasi selisih
antara jumlah objek pajak yang terdapat pada peta blok PBB dengan jumlah objek
pajak yang berhasil di identifikasi melalui interpretasi Citra Ikonos.
Kerangka Teoritik
Santosa (197), melakukan penelitian
yang berjudul “Penggunaan Foto Udara
Untuk Memetakan Objek Pajak Bumi dan Bangunan di Kotamadya Yogyakarta”. Metode yang
digunakan yaitu pembagian wilayah, pengumpulan data, dan analisa data. Luas
dihitung dengan sistem grid yaitu dengan membagi tiap blok dan tiap penggunaan
lahan dalam kotak-kotak kecil dengan ukuran tertentu. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa foto udara pankromatik hitam putih skala 1:10.000 dapat
digunakan untuk identifikasi objek PBB dan memetakannya. Nilai ketelitian
seluruh klasifikasi sebesar 89,37%, sedangkan jumlah objek PBB yang ada di
Kotamadya Yogyakarta ditaksir sebanyak 61.464 buah.
Pramadani (2004), melakukan penelitian
berjudul“Pemanfaatan Citra Satelit
Ikonos dan Sistem Informasi Geografi Untuk Mengetahui Nilai Jual Objek Pajak Bumi
Di Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta”.Metode yang digunakan yaitu
pengharkatan atau skoring dan pembobotan. Satuan pemetaan yang digunakan yaitu
blok. Dari hasil penelitian diketahui bahwa citra Ikonos warna asli (True
Color) dapat dimanfaatkan dalam identifikasi bentuk penggunaan lahan. Hasil ketelitian uji
intepretasi sebesar 83,33%. Berdasarkan hasil pemetaan , nilai jual bumi/lahan
di daerah penelitian dibagi menjadi lima kelas menunjukkan nilai jual bumi /
lahan Kelas I (sangat tinggi), Kelas II (tinggi), Kelas III (sedang), Kelas IV
(rendah), Kelas V (sangat rendah).
Simarangkir (2005), melakukan
penelitian berjudul “Pemanfaatan Citra
Ikonos Dalam Kegiatan Peningkatan Potensi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
(Studi Kasus : Kelurahan Sukaresi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor)”.
Metode yang digunakan yaitu survei lapangan, intepretasi citra Ikonos, dan
perbandingan hasil intepretasi dengan hasil survei lapangan. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa berdasar perbandingan hasil intepretasi citra Ikonos
dengan peta blok PBB, ditemukan perbedaan pada luas bangunan yaitu 149. 696 m2
dan luas penggunaan lahan yaitu 209.789 m2.
Bambang
Edhi Leksono dan Yuliana Susilowati (2008), melakukan penelitian berjudul” The Accuracy Improvement of Spasial Data for
Land Parcel and Buildings Taxation Objects by Using the Large Scale Ortho Image
Data”.Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data lapangan, pemrosesan
data, dan membandingkan posisi objek antara digitasi peta citra dengan data
lapangan.Pemrosesan citra Quickbird pada penelitian ini menghasilkan
RMSE pada proses rektifikasi sebesar 0,938 m untuk 10 titik GCP dan 0,876 m
untuk 22 GCP, sedangkan pada proses orthorektifikasi menghasilkan RMSE 0.564 m
untuk 10 GCP dan 0,541 untuk 22 GCP.
Bahan
dan Metode
Lokasi yang
digunakan untuk penelitian ini adalah Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.Kecamatan
Jebres dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan kecamatan yang
mengalami pertumbuhan fisik dan sosial yang cepat, sehingga sering terjadi
perubahan penggunaan lahan dan dimungkinkan terdapat penambahan obyek PBB yang
bervariasi.
Dalam penelitian
ini digunakan metode deskriptif geografis yaitu memaparkan analisis data secara
spasial, sedangkan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data diperoleh melalui
interpretasi citra Ikonos, kemudian dilakukan uji ketelitian interpretasi citra
menggunakan perhitungan matrik konfusi. Hasil interpretasi citra tersebut
kemudian dioverlay dengan peta Blok
hasil survey lapangan yang dimiliki KPP.
Dalam penelitian
ini populasi meliputi seluruh tanah dan bangunan yang menjadi obyek pajak di
Kecamatan Jebres.Jumlah populasi yang ada dalam penelitian ini adalah 1227
obyek yang terbagi dalam 18 klasifikasi obyek pajak. Sampel yang digunakan
sebanyak 153 meliputi 18 klasifikasi obyek yaitu: 2 gudang, 3 tempat olahraga,
4 SPBU, 8 sekolah, 51 rumah, 4 rumahsakit, 5 pasar, 22 industri dan
perkantoran, 4 tempat ibadah, 9 lahan terbuka, 4 hotel, 5 kuburan, 24
pertokoan, 3 kantor pemerintahan, 1 kolam IPAL, 1 stasiun kereta api, 1 kebun
binatang, 2 taman kota. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified proposional random sampling,didasarkan
atas strata kelas obyek pajak yang ada pada setiap kelurahan.Sampel diambil
dengan memperhatikan proporsi jumlah sampel, sehingga seluruh populasi
terwakili oleh sampel yang diambil.Titik sampel yang diambil secara acak (random) didasarkan atas jumlah strata
(kelas).
Data primer yang
diambil dalam penelitian ini bersumber dari Citra Satelit Ikonos daerah liputan
Kota Surakarta tahun 2002 dan data cek lapangan pada waktu melakukan uji
ketelitian interpretasi. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah koordinat titik ikat yang digunakan untuk registrasi citra, data
realisasi penerimaan PBB serta Peta Blok digital Kecamatan Jebres layer
bangunan, persil tanah, sungai dan jalan.
Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan interpretasi citra Ikonos, uji lapangan,
dokumentasi, dan wawancara.
Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tingkat ketelitian
interpretasi citra, yaitu analisis yang dilakukan berdasarkan uji ketelitian
interpretasi menggunakan perhitungan matrik konfusi.Matrik konfusi dihitung
berdasarkan hasil interpretasi citra.Matrik konfusi memuat perhitungan
ketelitian masing-masing klasifikasi obyek dan interpretasi keseluruhan.Selain
itu, matrik tersebut memuat perhitungan omisi dan komisi yaitu perhitungan
kesalahan interpretasi, sehingga uji ketelitian tersebut tidak termasuk
pengukuran tunggal dan merupakan prosedur uji ketelitian yang sangat valid.Uji
ketelitian interpretasi citra dilakukan dengan melakukan cek lapangan dengan
sampel objek yang sudah ditentukan.Perhitungan pengujian berdasarkan kesesuaian
hasil interpretasi dengan kondisi lapangan, sehingga kesalahan interpretasi
dapat diketahui.Melalui uji ketelitian ini diketahui tingkat akurasi
interpretasi citra Ikonos.Teknik analisis kedua adalah analisis pemetaan obyek
PBB.Analisis ini didasarkan pada peta hasil interpretasi citra Ikonos yang
telah diketahui tingkat ketelitiannya.Teknik analisis ketiga adalah analisis overlay. Overlay adalah analisis spasial dengan menggunakan minimal 2 layer
dalam posisis yang sama dengan kandungan informasi yang berbeda. Dari perbedaan
ini dicari perpotongan obyek atau kombinasi obyek hasil overlay. Analisi ini
digunakan untuk mengevaluasi peta Blok PBB.
Hasil dan Pembahasan
Pengolahan data
dalam penelitian ini dimulai dari kegiatan interpretasi citra. Dalam penelitian
ini digunakan interpretasi secara visual menggunakan delapan unsur interpretasi
citra yaitu: rona atau warna, bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs,
dan asosiasi.
Untuk memudahkan
analisis, maka identifikasi obyek pajak dibagi menjadi dua bagian, yaitu obyek
non pajak dan obyek wajib pajak. Dalam penelitian ini obyek non pajak yang
berhasil diidentifikasi adalah sekolah, kuburan, rumahsakit pemerintah, kantor
pemerintah, lapangan, tempat ibadah, kolam IPAL, dan taman kota, sedangkan
obyek wajib pajak yang berhasil diidentifikasi antara lain rumah, pabrik atau
perkantoran, pasar, tempat olah raga, hotel, kebun binatang yang dikelola
swasta, gudang, rumah sakit swasta, stasiun kereta api, dan SPBU.
Untuk
mengetahui ketelitian hasil interpretasi citra dilakukan cek lapangan dengan
mengambil sampel beberapa obyek penelitian.Pengambilan
sampel uji ketelitian interpretasi
didasarkan atas unit kelurahan. Pada penelitian ini diambil sampel sebanyak
153. Sampel yang diambil adalah sampel yang mewakili populasi yang ada pada
daerah penelitian. Daerah penelitian dibagi menjadi 11 kelurahan. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara Stratified
Proporsional Random Sampling didasarkan atas klasifikasi objek yang
ada pada setiap kelurahan. Sampel diambil dengan memperhatikan proporsi jumlah
sampel dalam populasi, sehingga seluruh populasi terwakili oleh sampel yang
diambil. Titik sampel diambil secara
acak (random) didasarkan atas jumlah
tiap klasifikasi
Uji ketelitian
hasil interpretasi dilakukan berkaitan dengan tingkat ketelitian minimal dan
validitas data hasil interpretasi. Apabila hasil interpretasi tidak memenuhi
batas minimal ketelitian yang ditetapkan, maka hasil interpretasi tidak dapat
digunakan untuk pengambil keputusan.Data hasil interpretasi memiliki validitas
dan akurasi tinggi, apabila terdapat kesesuaian antara hasil interpretasi
dengan hasil cek lapangan. Kesesuaian ini diukur dengan prosentase interpretasi
benar dibanding interpretasi salah (omisi dan komisi). Untuk uji ketelitian
interpretasi pada penelitian ini dipakai
Metode Short yaitu perhitungan Matrik
Konfusi. Ketelitian yang disyaratkan adalah > 84% dan kesalahan komisi
<20%. (Sutanto,1994 :116)
Hasil
perhitungan matrik konfusi pada penelitian dapat dilihat pada Lampiran 2 Tabel
2. Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa
prosentase ketelitian antara 66,67% sampai 100% dan ketelitian interpretasi
secara keseluruhan sebesar 89, 54%. Rata-rata
kesalahan komisi sebesar 10, 46%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
secara keseluruhan hasil interpretasi objek pajak dapat diterima karena
memenuhi persyaratan batas minimal ketelitian interpretasi data penginderaan
jauh.
Identifikasi
objek melalui interpretasi Citra Ikonos diperoleh data objek Pajak Bumi dan
Bangunan. Identifikasi objek dilakukan di setiap kelurahan di Kecamatan Jebres.
Melalui identifikasi tersebut dapat diketahui sebaran objek pajak di setiap
kelurahan.Setelah proses identifikasi selesai, maka dari hasil interpretasi
Citra Ikonos dapat diperoleh peta
tematik yang mencakup keseluruhan hasil interpretasi. Untuk memudahkan
analisis, maka pemetaan dilakukan per kelurahan. Pemetaan objek pajak bumi dan
bangunan menggunakan skala yang berbeda-beda pada masing-masing kelurahan, hal
ini dilakukan karena luas wilayah yang dipetakan berbeda – beda, sehingga agar
dapat menampilkan objek pajak bumi dan bangunan yang dipetakan maka skala peta
disesuaikan dengan luas wilayah masing – masing kelurahan.
Setelah
identifikasi obyek pajak melalui interpretasi citra Ikonos selesai dilakukan,
maka proses selanjutnya adalah melakukan evaluasi peta Blok PBB melalui analisis overlay.
Peta yang akan dioverlay adalah peta
Blok PBB dan peta hasil interpretasi citra Ikonos. Selisish obyek hasil overlay ditunjukkan pada Tabel 3 berikut
ini:
Tabel 3. Perbedaan Jumlah Objek
Pajak Hasil Overlay Peta Blok
dan Hasil Interpretasi Citra Ikonos
No
|
Peta
Hasil
Interpretasi
|
Peta
Blok PBB
|
Hasil
Overlay
|
Obyek
|
1
|
59
|
20
|
39
|
Rumah
|
2
|
23
|
9
|
14
|
Pabrik dan rumah
|
3
|
7
|
3
|
4
|
Pabrik dan rumah
|
4
|
84
|
72
|
12
|
Rumah dan pertokoan
|
5
|
6
|
5
|
1
|
Pabrik
|
6
|
99
|
3
|
96
|
Rumah
|
7
|
94
|
0
|
94
|
Rumah
|
8
|
6
|
0
|
6
|
Rumah
|
9
|
15
|
12
|
3
|
Pabrik dan rumah
|
Jml
|
393
|
124
|
269
|
Melalui Tabel 3 dapat diketahui
bahwa hasil overlay antara peta blok PBB dan
hasil interpretasi Citra Ikonos terdapat perbedaan jumlah objek pajak.
Selisih objek hasil overlay kedua peta tersebut adalah 269 objek yang terdiri
dari berbagai macam objek PBB antara lain rumah, pabrik dan pertokoan. Dengan
demikian maka peta Blok PBB dapat dievaluasi menggunakan hasil interpretasi
Citra Ikonos.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa Citra Ikonos dapat digunakan sebagai sumber data utama untuk
pendataan objek Pajak Bumi dan Bangunan.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1.
Tingkat
ketelitian interpretasi Citra Ikonos untuk pendataan objek Pajak Bumi dan
Bangunan adalah 89, 54% dan kesalahan komisi adalah 10, 46%. Dengan demikian
keseluruhan hasil interpretasi Citra Ikonos dapat diterima karena telah
memenuhi persyaratan batas minimal ketelitian interpretasi data penginderaan
jauh.
2.
Pemetaan
objek Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan hasil Interpretasi Citra Ikonos
menghasilkan 11 peta objek Pajak Bumi dan Bangunan tingkat kelurahan, dan 1
peta sebaran objek Pajak Bumi dan Bangunan yang belum didata di Peta Blok PBB.
3.
Hasil
evaluasi Peta Blok PBB menggunakan hasil interpretasi Citra Ikonos terdapat 269
objek pajak yang belum terdata pada peta blok PBB. Dengan demikian terbukti
bahwa Citra Ikonos dapat digunakan sebagai sumber data utama untuk pendataan
objek pajak bumi dan bangunan
Daftar Pustaka
Leksono, Bambang Edhi, dan Yuliana
Sulilowati. 2008. The Accuracy
Improvement of Spasial Data For Land Parcel and Building Taxation Object by
Using The Large Scale Ortho Image Data. Bandung: Institut Tegnologi Bandung
Pramadani, Yasa. 2004. Pemanfaatan Citra
Satelit Ikonos dan Sistem Informasi Geografi untuk Mengetahui Nilai Jual Objek
Pajak Bumi di Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geografi. Universitas Gadjah Mada.
Purwadhi, F. Sri Hardiyanti. 2001. Intepretasi Citra Digital. Jakarta:
Grafindo
Santosa, Birowo Budhi. 1987. Penggunaan
Foto Udara Untuk Memetakan Obyek Pajak Bumi dan Bangunan di Kotamadya Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Geofrafi.
Universitas Gadjah Mada.
Short, M. Nicholas. 1982. The Landsat Tutorial Workbook.
Washington: Scientific and Technical Information Branch
Simarangkir, Saraswaty. 2005.
Pemanfaatan Citra Ikonos dalam Kegiatan Peningkatan Potensi Penerimaan Pajak
Bumi dan Bangunan, Studi Kasus: Kelurahan Sukaresmi pada Kecamatan Tanah Sareal
Kota Bogor. Tesis . Bandung:
Departemen Teknik Geodesi. Institut Tegnologi Bandung
Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh Jilid I, cetakan 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
______. 1994. Penginderaan Jauh Jilid II, cetakan 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Spaceimaging. 2003. Ikonos Geometric
Accuracy dalam http://www.spaceimaging.com/aboutus/satellites/IKONOS/spectral.htm,
diakses tanggal 5 November 2008.
objek pajak
ReplyDeletekita juga punya nih artikel mengenai 'objek pajak', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2016/1/Artikel_20205677.pdf
terima kasih
semoga bermanfaat
gan gimana cara'a bisa dpt cita ikonos tuh ?
ReplyDeleteuntuk penelitian agan itu brp kira2 yg dibutuhin dana'a ?
maaf masih pemula..pengen banget bljr remote sensing :D
penelitian saya gratis ga pake bayar karena citranya waktu itu gratis dapat dari kantor pajak di kota saya, hehe..kalau bisa download aja citranya via google maps, yang resmi harus pakai lisensi, tapi kalau mau beli citranya ada di BIG, coba search aja, per km persegi kira kira 170 rb
ReplyDeleteselamat belajar
gan tau cara pembuatan satelit ikonos ga? dia terbuat dari apa ja?
ReplyDeleteTolong secepatnya di jawab :D
gan tau cara pembuatan satelit ikonos ga ? terbuat dari apa aja ?
ReplyDelete