Classification Of Landform


Apakah itu landform? landform dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai bentuklahan, disambung lho ya penulisannya, hehehe...penulisan yang benar sesuai kaidah penamaan. Oke, balik lagi, apa itu bentuklahan? bentuklahan merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan masing-masing dari setiap satu kenampakan dari kenampakan secara menyeluruh dan sinambung (multitudineous features) yang secara bersama-sama membentuk permukaan bumi. Hal ini mencakup semua kenampakan yang luas,seperti dataran, plato, gunung dan kenampakan-kenampakan kecil seperti bukit,lembah, ngarai, arroyo, lereng, dan kipas aluvia. Pengertian lain dari bentuklahan adalah permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang tertentu, masing-masing bentuk lahan berbeda dalam struktur, proses geomorfologi, relief/topografi dan materi penyusunnya.
Mengapa bentuklahan perlu diklasifikasi? ok well..
Tujuan klasifikasi bentuklahan adalah untuk mempermudah dalam penelitian geomorfologi, yaitu dengan menyederhanakan bentuklahan permukaan bumi yang kompleks menjadi satuan-satuan yang mempunyai kesamaan dalam sifat dan perwatakannya. Nah sifat dan perwatakannya bentuklahan dicerminkan oleh kesamaan berikut ini:
1. Struktur Geologi, memberikan informasi, morfogenesa dan morfokronologi.
2. Proses Geomorfologi, memberikan informasi bagaimana proses bentuklahan terbentuk, meliputi informasi morfografi, morfogenesa, dan morfokronologi.
3. Kesan topografi dan ekspresi topografi, yaitu konfigurasi permukaan bentuklahan yang memberikan nformasi morfometri dan bentuk lereng.
Nah..klasifikasi satuan bentuklahan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat tergantung pada skala peta yang digunakan. Semakin besar skalanya, semakin detil karakteristik yang dapat mencirikan satuan geomorfologi atau satuan bentuklahannya.
Masing masing bentuklahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal relief/topografi, material penyusun/litologi, struktur dan proses geomorfologi. Nama bentuklahan yang banyak digunakan sekarang kebanyakan didasarkan pada panduan dari genesis, Surface form (topografi), dan struktur dan tingkat erosi/pengikisan
Ada 3 cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk identifikasi satuan bentuklahan yaitu:
  1. Pendekatan Pola,      daerah dipilahkan menjadi  satuan bentanglahan utama kemudian diperinci berdasarkan bentuk, alur sungai atau pengaliran dan drainase, kenampakan erosi, dan vegetasi dan bentang budaya.
  2.  Pendekatan Geomorfologis atau Fisiografis, yaitu pemilahan wilayah didasarkan ada genesis atau asal usul mula proses terbentuknya.
  3. Pendekatan Unsur atau Parameter Bentuklahan utama kemudian diperinci berdasarkan bentuk atau relief, density atau rona (warna), lokasi atau situasi ekologi bentangalam.
Bentuklahan yang dapat ditemui dipermukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori:
  1. Bentuklahan struktural yaitu bentuklahan yang dibentuk oleh pergerakan masif bumi  yang disebabkan oleh lempeng tektonik. Yang termasuk bentuklahan ini antara lain, pegunungan lipatan, gunungapi, lembah
  2. Bentuklahan asal proses pelapukan, yaitu bentuklahan yang terbentuk oleh dekomposisi fisika dan kimia batuan melalui pelapukan. Pelapukan menghasilkan bentuklahan dimana batu dan sedimen  terdekomposisi dan terintegrasi. termasuk dalam bentuklahan ini adalah karts, profil tanah, dll
  3. Bentuklahan asal proses erosi, yaitu bentuklahan yang terbentuk dari sisa pelapukan dan erosi permukaan material oleh angin, air, gletser, dan gravitasi. Termasuk dalam bentuklahan ini adalah lembha sungai, lembah gletser, pesisir tebing.
  4. Bentuklahan Dekomposisi, yaitu bentuklahan yang terbentuk dari dekomposisi pelapukan dan  erosi material permukaan. Kadang-kadang, deposit tersebut termampatkan, diubah oleh tekanan, panas, dan proses kimia untuk menjadi batu sedimen. Yang termasuk bentuklahan ini adalah  pantai, delta, dataran banjir, 
Kalsifikasi bentuklahan menurut Verstappen (1975) adalah sebagai berikut:
1. Bentuklahan Asal Vulkanik

  •  Bentuklahan asal struktural 
  •  
  1. Bentuklahan asal Fluvial
  2. Bentuklahan asal Marin
  3. Bentuklahan asal Angin/Aeolian
  4. Bentuklahan asal Pelarutan/Karst
  5. Bentuklahan asal Glasial
  6. Bentuklahan asal Denudasional
 


 



 

Comments

Popular Posts