Kaldera Berkawah Di Puncak Sindoro (Part 3)
Well di pos 4 ini ternyata kita ga langsung naik, karena acara kita
adalah makan, jadi masak dulu, masak mie..haduh..padahal aku palaing ga
suka sama mi instan, mending makan snack nya mb ririn aja, hehehe..
eits, kita di pos 4 sholat dulu jg.
Akhirnya perjalanan dilanjutkan kembali ke PUNCAK..yeay...semangat...katanya puncak hanya berjarak 30 menit dari pos 4, jadi aku semangat banget..hehehe...ditengah perjalanan ke puncak kami menjumpai beberapa kelompok pendaki sedang turun dari puncak, mereka kebanyakan menyemangati, dengan kalimat "nggak jauh lagi kok puncaknya, semangat ya, itu liat edelwais yang paling tinggi itu, setelah edelwei itulah puncak"...padaakhirnya aku tau ini kalimat ga sepenuhnya benar, karena puncak masih jauh...dari gambaran dekat tadi...ha.....tapi ada juga yang heran ketika melihat kami para akhwat hampir mau sampai ke puncak " mbak, kalian itu salah kostum, naik gunung kok pakai rok sih"..ahh mas ini resek amat, kujawab aja " tapi kan bisa sampai sini kan? jadi rok bukan penghalang mas", eh..mas nya masih ngeyel "tapi kalian sebenarnya terpaksa kan? dan kesulitan naik karena pakai rok, tapi kalian paksakan"..hufft daripada bicara nggak jelas, jadi kusenyumi aja, oke, terserah elu, pendapat elu, aku yang jalanin (keras kepalaku muncul)
After that, rombongan bapak bapa yang bareng kami waktu dari pos 1 pada turun dan memperingatkan kami agar sebaiknya ga naik karena kecium bau belerang dari kawah. Well ini situasi yang tidak kumengerti sebenernya. Sindoro terakhir aktif tahun 2012, saat itu muncul asap putih dari kawahnya, so, ini apakah? tapi ga rela kalo sejauh ini tapi disuruh turun lagi, ga mau, puncak tingaal 10 menit lagi...
Akhirnya dengan dibekali pesan banyak, yang intinya adalah berhati hati kalau beneran mau nerusin ke puncah, dan jangan sampai kelewat jam 5 sore karena kabut akan turun. Bener juga saat itu kabut mulai turun, jarak pandang mulai terbatas. Hei...semangat...sebentar lagi 3153 mdpl
Da...Alhamdulillahhirobbil'alamin akhirnya kami sampai puncak, 3153 mdpl, dan melihat kawah sindoro yang berwarna hijau kebiruan waktu itu (terpengaruh oleh gas belerang (H2S,dan SO). Menurut Pak Surono, Kepala Badan Geologi, magma gunung sindoro mengandung 56% silika, itu artinya magma ini termasuk magma yang kental, dan ketika meletus akan mempunyai daya rusak.
Lucunya, saat kami tiba dipuncak dan ingin mengabadikan pemandangan dari puncak..eh..harus kejar kejaran sama kabut..hehehe..tapi Alhamdulillah banget kami masih bisa melihat kawah sindoro yang eksotis, dan bisa melihat puncak sumbing yang malu-malu tertutup kabut, walau itu cuma sebentar rasanya sudah bisa mengobati rasa lelah sebelumnya...
Perjalanan turunnya di part selanjutnya ya.. (sebenarnya sudah capek nulis, plus kejar setoran ramadan, jadi nulisnya disudahin dl ya :D )
Akhirnya perjalanan dilanjutkan kembali ke PUNCAK..yeay...semangat...katanya puncak hanya berjarak 30 menit dari pos 4, jadi aku semangat banget..hehehe...ditengah perjalanan ke puncak kami menjumpai beberapa kelompok pendaki sedang turun dari puncak, mereka kebanyakan menyemangati, dengan kalimat "nggak jauh lagi kok puncaknya, semangat ya, itu liat edelwais yang paling tinggi itu, setelah edelwei itulah puncak"...padaakhirnya aku tau ini kalimat ga sepenuhnya benar, karena puncak masih jauh...dari gambaran dekat tadi...ha.....tapi ada juga yang heran ketika melihat kami para akhwat hampir mau sampai ke puncak " mbak, kalian itu salah kostum, naik gunung kok pakai rok sih"..ahh mas ini resek amat, kujawab aja " tapi kan bisa sampai sini kan? jadi rok bukan penghalang mas", eh..mas nya masih ngeyel "tapi kalian sebenarnya terpaksa kan? dan kesulitan naik karena pakai rok, tapi kalian paksakan"..hufft daripada bicara nggak jelas, jadi kusenyumi aja, oke, terserah elu, pendapat elu, aku yang jalanin (keras kepalaku muncul)
After that, rombongan bapak bapa yang bareng kami waktu dari pos 1 pada turun dan memperingatkan kami agar sebaiknya ga naik karena kecium bau belerang dari kawah. Well ini situasi yang tidak kumengerti sebenernya. Sindoro terakhir aktif tahun 2012, saat itu muncul asap putih dari kawahnya, so, ini apakah? tapi ga rela kalo sejauh ini tapi disuruh turun lagi, ga mau, puncak tingaal 10 menit lagi...
Akhirnya dengan dibekali pesan banyak, yang intinya adalah berhati hati kalau beneran mau nerusin ke puncah, dan jangan sampai kelewat jam 5 sore karena kabut akan turun. Bener juga saat itu kabut mulai turun, jarak pandang mulai terbatas. Hei...semangat...sebentar lagi 3153 mdpl
Da...Alhamdulillahhirobbil'alamin akhirnya kami sampai puncak, 3153 mdpl, dan melihat kawah sindoro yang berwarna hijau kebiruan waktu itu (terpengaruh oleh gas belerang (H2S,dan SO). Menurut Pak Surono, Kepala Badan Geologi, magma gunung sindoro mengandung 56% silika, itu artinya magma ini termasuk magma yang kental, dan ketika meletus akan mempunyai daya rusak.
Lucunya, saat kami tiba dipuncak dan ingin mengabadikan pemandangan dari puncak..eh..harus kejar kejaran sama kabut..hehehe..tapi Alhamdulillah banget kami masih bisa melihat kawah sindoro yang eksotis, dan bisa melihat puncak sumbing yang malu-malu tertutup kabut, walau itu cuma sebentar rasanya sudah bisa mengobati rasa lelah sebelumnya...
Perjalanan turunnya di part selanjutnya ya.. (sebenarnya sudah capek nulis, plus kejar setoran ramadan, jadi nulisnya disudahin dl ya :D )
Comments
Post a Comment