Pesimistis Dari Orang Lain = Optimistis Bagi Diri Sendiri

Aku mendapatkan pelajaran ini, semenjak aku akan masuk SMA.. Waktu itu, ibuku sangat ingin sekali aku bisa masuk di salah satu sekolah kejuruan farmasi. Ada tetangga berkomentar, mungkin anakmu itu bisa masuk ke farmasi, tapi apa kamu mampu membiayai di sekolah disana?..
Aku tau ibuku sangat sedih pastinya...pertama sebagai orang tua, eksistensi finansialnya sedang dipertanyakan, kedua, dia tidak ingin melihatku sepertinya, tidak bisa meneruskan sekolah. Tapi, waktu itu ibuku bilang...ibu mungkin memang tidak bisa membiayai, tapi kamu harus yakin dengan-Nya. Kamu anak yang beruntung, dan Alloh akan membantumu.
Yaahhhh...sangat ajaib...hingga sekarang..bukan saja aku bisa lulus sekolah kejuruan farmasi itu...bahkan sekarang..aku sedang menyelesaikan kuliah S2 ku di salah satu perguruan tinggi terbaik di negri ini. Alhamdulillah...Puji syukur hanya milik Alloh..
Sosok berkarakter kuat seperti ibuku..yang selalu memberikan energi positif, kala aku berada dalam titik lemah. Sosok yang selalu positif terhadap dirinya sendiri, positif memandang hidup, dan menularkan pelajaran itu juga bagiku, bahwa..bukan dari penilaian orang lain kita menjalani hidup..tapi pada keyakinan kita terhadap apa yang ingin dicapai, dan menyandarkan seluruhnya hanya pada kekuatan Sang Pemberi Segalanya.
Tak hanya sekali dua kali ucapan ajaib beliau ini terbukti,..dan bahkan berkali-kali..seakan Alloh hendak berkata padaku bahwa..ibuku benar. Kalimat ibuku benar.


Comments

Popular Posts