SAND DUNE : Ketika Angin Membuat Ukiran

Sand dune adalah salah satu bentuk muka bumi...Sebelum menuju sand dune, kita cari tahu dulu yuk tentang ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi yaitu geomorfologi. Geomorfologi menurut van zuidam (1979) adalah Studi bentuklahan dan proses-proses yang mempengaruhi pembentukannya, dan menyelidiki hubungan antara bentuk dan proses dalam tatanan keruangan. Nah..jka dilihat dari genesisnya, bentuklahan dapat dibedakan menjadi 7, yaitu:
• Bentuk asal struktural
• Bentuk asal vulkanik
• Bentuk asal fluvial
• Bnetuk asal marine
• Bnetuk asal pelarutan karst
• Bnetuk asal Aeolen / Glasial
• Bentuk asal denudasional
Nah..masuk dimanakan sand dune itu? Sand Dune merupakan bentuklahan asal Aeolian. Bentuklahan asal proses aeolian ini terbentuk karena pengaruh gerakan angin. Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material lepas oleh angin.  lalu...Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir  (Sand Dune) dan endapan debu (LOESS).
Medan aeolean dapat terbentuk jika memenuhi syarat-syarat:
• Tersedia material berukuran pasir halus-halus sampai debu dalam jumlah banyak
• Adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan tersebut.
• Gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya.
jadi ..memang tidak sembarangan bisa terbentuk Sand Dune..ada syarat2nya...
Bentang alam (morphology) ini sering dijumpai di daerah gurun. Namun menariknya walaupun Indonesia ini beriklim tropis yang banyak hujan ternyata ada juga daerah di Indonesia yang memiliki bentang alam yang unik ini. mau tau dimana sand dune ini dapat dijumpai???
Pantai berpasir di sebelah selatan Jogjakarta hingga sebelah Selatan Kebumen satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki bentang alam atau memiliki topografi eolean ini.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah, “mengapa ada pasir sebanyak itu, padahal kebanyakan daerah di Indonesia ini dipenuhi dengan hutan dan pepohonan ?”
Jawabannya ternyata juga unik. Dari segi geologi tentunya sulit mendapatkan daerah yang suangat kering di Indonesia ini. Lah wong daerahnya selalu terkena hujan. Walaupun banyak penggundulan hutan tetapi toh itu bukan penyebab terbentuknya daerah gurun looh. Penggundulan hutan menyebabkan longsoran dan juga banjir saja.

 Dari peta dapat dilihat bahwa ada satu sungai utama yang besar yang menoreh bukit-bukit dan gunung-gunung dan akhirnya membawa material dari gunung-gunung api yang masih aktif, yaitu Sungai Progo. Sungai Progo merupakan sungai utama yang membawa hasil gerusan batubatuan volkanik yang berasal dari Gunung Merapi-Merbabu. Juga hasil penorehan di gunung-gunung Sidoro disebelah barat laut.
Bongkahan-bongkahan serta pasir -pasir itu dibawa oleh sungai-sungai ini dari ujung puncak gunung ,,,, nggelundung sebagai bongkah-bongkah … kemudian terbawa menjadi pecah sebagai kerikil … terus ngglundung lagi dan pecah menjadi butiran-butiran pasir-pasir. Sebagian masih ada yang terendapkan namun tentusaja ada yang jauuh yang terbawa arus sungai.

Coba liat gambar di atas. Sumbernya berasa dari gunung disebelah utaranya. Bukit ini akhirnya tertoreh oleh air hujan dan akhirnya dibawa ke laut dan diendapkan sebagai endapan delta di muaranya.
Secara mudah delta terbentuk karena proses-proses sungai ini. Delta merupakan tempat penumpukan material-material yang dibawa oleh sungai. Karena di muara sungai arusnya sudah sangat lemah maka seluruh barang bawaan sungai ini ditaruh saja di mulut sungai.
Disinilah uniknya laut selatan. Kalau di Balikpapan dimana lautnya berhadapan dengan Selat Makassar yang alun ombaknya tenang, maka disana terbentuk delta yang disebut dengan Delta Mahakam. Sedangkan di selatan Pulau Jawa ini alun atau ombaknya sangat kuat sehingga batuan atau sedimen pasir yang barusaja diendapkan akan terkena ombak. Oleh sebab itu karena ombaknya sangat besar, maka diselatan disekitar muara Sungai Progo tidak ada delta yang terbentuk hal ini disebabkan semua sedimennya di acak-acak lagi oleh gempuran laut selatan.
Jadi pasir yang sudah sampai di pinggir laut tadi tidak tertumpuk di mulut sungai tetapi disebarkan ke kiri kanan selebar hingga 50-60 Km. Mulai dari Pantai Parang Tritis di selatan Jogja, Pantai Samas, hingga pantai Congot di sebelah baratnya.

Nah gunung api yang ada disebelah selatan Pulau Jawa ini sangat aktif. Terutama saat ini Gunung Merapi yang selalu mengeluarkan material berupa batu, kerikil dan pasir. Material-material pasir inilah yang menjadikan pantai selatan ini Jogja sangat kaya dengan pasir.
Bagaimana terbentuknya gumuk-gumuk pasir yang indah ini ?
Setelah disendapkan di pinggir pantai, tentusaja air lau hanya menahannya dengan ombaknya yang sangat kuat. Namun juga angin dari Samodera Hindia juga sangat kuat. Angin inilah yang akhirnya mendistribusikan kembali ke utara. Angin dari laut selatan ini yang menatah dan mengukir akhirnya menjadi arsitektur-arsitektur alam di Pantai Selatan Jogja.






Comments

  1. bagus sekali ya gumuk pasirnya, bs berwarna kuning, kalau dari kt jogja, kamu hrs berkenderaan ke arah mana ya Pak, bs bantu di info? terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ke selatan mbak.. deket sama pantai parang kususmo

      Delete

Post a Comment

Popular Posts