Berawal Dari Candi di Kaki Lawu Berakhir di Hargodumilah (Part 5)

Masih berdecak kagum baca  part 4?
mari lanjut saja ke perjalanan berikutnya...puncak masih jauh teman...saat tiba di pos 5 itu jam..berapa ya? yang jelas sudah sangat malam teman...hfft...dingin..dan capek..sudah tentu..jalanpun sudah tak lurus lagi, belok belok sekenanya yang penting masih tetap jalan. Seperti ditulis sebelumnya..kami mencari pos 6 dan belum kami temukan..setelah melewati jalur sabana yang lumayan panjang..kami tiba di jalan yang penuh dengan batu..senter kanan dan kiri yang terlihat adalah padang batu...angin masih kencang di sini. Taukah apa nama tempat ini? ini adalah Pasar Dieng..atau nama seremnya adalah Pasar Setan...akk..tempat ini adalah tempat yang dikeramatkan oleh penduduk, pas lewat disitu ga kerasa apapun sih kecuali dingin dan capek..sudah jam 11 malam..brr...
Kami teruskan jalan dengan pandangan terbatas karena malam, dan angin yang kencang menelusup sampai ke tulang...beneran ini nggak lebay..tanpa kompas tanpa penunjuk arah yang memadai, kami berjalan entah menuju kemana, yang jelas tujuan kami adalah warung mbok Yem..iya..warung..dan jangan diketawain..ini beneran warung dengan arti harafiah, nama pemiliknya adalah Mbok Yem, warung mbok Yem ini adalah pos 7. Tapi, nampaknya lama sekali kami harus berputar-putar di Pasar Setan ini, belum juga menemukan jalan belok ke kiri.
Nah, akhirnya ketemulah jalan ..ada dua jalan, lurus dan belok kiri. Dan kami tidak yakin jalan mana yang harus dilalui, apakah jalan kekiri itu adalah jalan yang kami cari? Kami memutuskan ambil jalan lurus pada awalnya. Jalan lurus itu adalah jalan sempit yang menanjak dan tangganya tersusun dari batu-batu. Baru akan menanjakkan kaki di tangga pertama, kami mendengar ada suara mirip dengan suara batu yang ditumpuk, dan itu suaranya kedengeran terus, jujur ini benar-benar menguji keimanan. Kami menyapa " assalamualaikum, mbah kami mau ke warung mbok yem"..tak ada sahutan...waduh..ini pikiran sudah kemana mana jalannya, ingat kemarin hari waktu briefing sebelum naik ini kami sempat membicarakan ttg pasa setan yang mistis ini.. duhh..Ya Alloh..kami berlindung kepada_Mu dari godaan setan yang terkutuk..
Kami sudah berteriak teriak, mengucapkan salam, dll karena kami kira ada orang selain kami yang ada disana dan sedang menata batu, hehehe..logika yang aneh
Akirnya kami mengambil jalan belok ke kekiri, pas jalan ke kiri itu, suara batunya makin keras, malah kayak mengikuti...waw..benar-benar uji nyali nih..di setiap jalan dan menemui botol aqua senangnya buan main, paling tidak itu sebagai pertanda kalau jalan itu pernah dilewati oleh pendakilain...tapi nampaknya Pos 7 alias warung mbok yem sama sekali belum terlihat tanda-tandanya...akhirnya kami kembali, karena takut tersesat lebih jauh. Kembali ketempat semula...saat kami melangkah ke tangga pertama dari jalan lurus tadi...ami bersepakat untuk tidak berteriak lagi dan tidak mengarahkan lampu senter kecuali ke jalan yang akan kami lalui, naik...dan naik...akhirnya kami melihat ada bangunan di depan sana...setelah kami dekat itu bangunan ada tulisanya 'Hargo Dalem"...waw...kejauhan...bukan kesini...hehehe...disana kami menemui bapak-bapak yang ada di dalam sebuah ruangan, beliau bilang kalau kami harus turun dan belok ke kiri, ternyata kami terlalu naik ke atas..horor banget....akhirnya dengan agak tergesa kami turun dari lokais bangunan itu dan belok ke kiri, melewati sebuah jalan yang telah tersusun rapi dari batuan andesit (ceile..prediksiku sih,, tapi bener itu pasti andesit, kan letaknya di gunung ini..masak iya itu limestone, kan ga mungkin..wkwkw..). Di ujung jalan batu itu..kami menemui dua hal yang akhirnya membuat kami tertawa konyol sekaligus lega, yaitu yang pertama adalah kami melihat bendera merah putih besar sedang berkibar dan bersuara... mirip dengan batu sedang disusun"..hahaha...rupanya itu yag kami dengar adalah suara kibaran bendera itu...yang kedua adalah, kami sudah melihat warung mbok yem yang sudah sepi..maklum itu sudah pukul setengah satu malam...akhirnya kami mengetuk pintu..berharap masih ada yang terjaga...capek...ini badan..dingin dan rok ku basah...karena habis lewat sabana yang habis kena hujan...
dan u know...pemandangan di pasar setan setelah terang itu INDAH BANGET....ga ada serem-serem nya sama sekali...Ya Alloh...beneran ini habis gelap terbitlah terang dan semua indah..
 Melihat kayak ginian, apa benar tempat ini disebut dengan pasar setan...lihat pemandangan kayak gini langsung aja inget surat Ar-Rohman...maka nikmat Thanmu yang manakah yang akan engkau dustakan???
Ini adalah batu-batu berususun yang entah siapa yang menyususnnya..batu inilah yang menjadi ornamen di pasar setan.


Ini adalah pemandangan di depan warung mbok yem..cantik kan bunganya...di depan warung mbok yem inikami bisa melihat sunrise yag keren banget...walau udara dingin sempat membuat foto blur karena tangan menggigil kedinginan..wkwkwk..tapi dapat jg momen keren sunrise nya..

Ini dia sekumpulan awan yang bisa dibedakan berdasarkan ketinggianya, yang jlas awan yang paling atas itu adalah alto stratus..wkwkw..ingat kembali pelajaran geografi tentang klasifikasi awan.

Ini dia..Hargo Dumilah, 3352 mdpl, tempat yang kami tuju sejak kemarin...Subhanalloh..AllohuAkbar..Laa IlahaIllalloh..
Ini perjalanannku melihat salah satu konsekuensi logis dari tumbukan lempeng Indo Australia ke Lempeng Eurasia..luar biasa...kerennn...
Then perjalanan pulangnya..kami tiba di basecamp pukul 8 malam...hiihi...perjalanan malam memang membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan perjaanan pagi..but..kelelahan karena mendaki gunung ini tak pernah membuat penyesalan dalam diriku untuk kembali melakukan pendakian lagi...ayolah..ajakin aku lagi naik gunung lagi... :D




Comments

Popular Posts